Selasa, 31 Agustus 2010


Sejarah penanaman dan pemanfaatan palawija di Tiongkok telah melebihi 3000 tahun
lamanya. Gizi yang terkandung dalam palawija terbagi menjadi dua jenis. Pertama,
protein dan lemak; Kedua, protein dan gula. Jenis palawija pertama terdapat
dalam kacang kedelai, sedangkan jenis palawija kedua terdapat dalam palawija
non-kedelai.

Berdasarkan bentuk dan warnanya, kacang kedelai terbagi
empat, yakni kedelai kuning, kedelai hijau, kedelai hitam, dan kedelai coklat.
Diantara keempatnya, kedelai kuning mengandung mineral dan vitamin yang sangat
tinggi, protein yang terkandung di dalamnya dapat menyaingi protein hewani.

Dibandingkan dengan daging, kandungan protein kedelai 100% lebih tinggi dan kandungan kolesterolnya justru lebih rendah sehingga bermanfaat untuk mengatasi kolesterol dan trigliserida tinggi, mencegah arteriosclerosis (pengerasan arteri), hipertensi dan sakit jantung.

Diketahui bahwa Jepang merupakan salah satu Negara yang usia penduduknya paling panjang. Dalam laporan penelitian dikemukakan oleh sarjanya, diketahui bahwa kebiasaan makan dan minum mempunyai hubungan yang erat sekali untuk mencapai usia yang panjang. Kuncinya
yaitu masyarakat Jepang menyukai bahan makanan yang terbuat dari kacang kedelai
dan menjadikannya sebagai bahan baku utama pembuatan makanan.

Kebiasaan masyarakat Jepang tersebut berbeda dengan masyarakat Eropa dan Amerika yang
sudah terbiasa makan daging berkolesterol tinggi. Kasus arterioclerosis dan myocardial infarction menjadi kasus penyakit utama sehingga semakin banyak dari mereka mencari bahan baku makanan yang dapat mengatasi kedua jenis penyakit tersebut, dan kacang kedelailah jawabannya. Terbukti bahwa mereka yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang diolah dari kedelai jauh dari penyakit arteriosclerosis atau myocardial infarction.

Pada beberapa orang mungkin kurang menyukai bau khas dari kedelai, sehingga mempengaruhi minat untuk mengkonsumsinya, terutama kacang kedelai yang diolah menjadi susu. Untuk
mengatasinya, dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut :

1. dicampur
dengan 1-2 tetes kecap;
2. dicampur dengan kopi atau coklat;
3. dicampur
dengan madu;
4. dicampur dengan jus tomat;
5. dicampur dengan irisan
lemon;
6. dicampur dengan jus nanas atau strawberry;
7. dicampur dengan
agar-agar.

Sumber: ‘Penyembuhan dengan Kedelai’, Prof. H.M. Hembing
Wijayakusuma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar